Sabtu, 21 Januari 2017

JANGAN ENGKAU MENCINTAINYA Jika ia memusuhi Allah dan Rasul-Nya.

๐Ÿƒ๐ŸŒท JANGAN ENGKAU MENCINTAINYA ๐ŸŒท๐Ÿƒ
Jika ia memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
—------------------

๐Ÿ”ฐ Allah _Ta’ala_ berfirman:


ู„َุง ุชَุฌِุฏُ ู‚َูˆْู…ًุง ูŠُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْุขุฎِุฑِ ูŠُูˆَุงุฏُّูˆู†َ ู…َู†ْ ุญَุงุฏَّ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฑَุณُูˆู„َู‡ُ ูˆَู„َูˆْ ูƒَุงู†ُูˆุง ุขุจَุงุกَู‡ُู…ْ ุฃَูˆْ ุฃَุจْู†َุงุกَู‡ُู…ْ ุฃَูˆْ ุฅِุฎْูˆَุงู†َู‡ُู…ْ ุฃَูˆْ ุนَุดِูŠุฑَุชَู‡ُู…ْ

_”Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka...,”_ [ Al-Mujadilah : 22 ]

〰〰〰〰✅
๐Ÿ“Œ Qotadah bin Di’amah As-Sadusi (*) _rohimahullah_ menjelaskan; (Seolah-olah Allah _Ta’ala_ mengatakan kepada nabi-Nya) :

_”Wahai Muhammad _shollallahu ‘alaihi wasallam_, Engkau tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya”;
maksudnya adalah _”Orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.”_

(*) Qotadah adalah seorang tabi’in. Bertemu dengan beberapa shahabat seperti Abdullah bin Sarjis, Anas bin Malik, dan Abu Tufail Al-Kinani _rodhiyallahu ‘anhum_.

๐Ÿ“š [ Lihat Tafsir Ath-Thobari (23/258) ]

—------------------๐Ÿ“Œ
๐Ÿ”ฐ Dari shahabat Abdullah bin Abbas _rodhiyallahu ‘anhuma_ beliau mengatakan: “Rasulullah _shollallahu’alaih wasallam_ mengatakan kepada (shahabatnya) Abu Dzar,

“Apa itu tali keimanan yang paling kuat?”

๐Ÿ”ป Abu Dzar menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

๐Ÿ”ป Rasul _shollallahu ‘alaihi wasallam_ menjawab:

«ุงู„ْู…ُูˆَุงู„َุงุฉُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْู…ُุนَุงุฏَุงุฉُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْุญُุจُّ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْุจُุบْุถُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ»

_”Saling mencintai karena Allah, saling memusuhi karena Allah, Cinta karena Allah, Benci karena Allah.”_

๐Ÿ“š [ HR. Ath-Thobaroni dalam “Al-Kabir” no.11537 (11/215) , dan Al-Baghowi dalam “Syarhus Sunnah” no.3468 (13/53). Dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani _rohimahullah_ dalam kitab Ash-Shohihah no.998 dan 17288, berdasarkan penguat-penguat yang ada.   ]

〰〰๐Ÿ’ฏ Beberapa kisah yang menjadi teladan kita dalam hal ini, di antaranya:
1- Kisah Nabi Ibrohim _’alaihis salam_ yang mengumumkan permusuhan dengan ayah serta kaumnya sampai mereka beriman kepada Allah semata. [ Al-Mumtahanah:4 ]
2- Kisah Abu Ubaidah Ibnul Jarroh _rodhiyallahu ‘anhu_ yang membunuh ayah kafirnya saat perang Badar.
3- Kisah Abdullah bin Abdullah bin Ubay (putra seorang munafik masyhur); Yang meminta izin kepada Nabi _shollallahu ‘alaihi wasallam_ untuk membunuh ayahnya, namun Nabi _shollallahu ‘alaihi wasallam_ melarangnya.
4- Kisah Abu Bakr ash-Shiddiq _rodhiyallahu ‘anhu_ yang memukul ayahnya (sebelum masuk Islam) ketika ia mencela Nabi _shollallahu ‘alaihi wasallam_.
Dan kisah-kisah lain semisalnya.
๐Ÿ“š [ Lihat selengkapnya kitab “Adhwa`ul Bayan” (7/556); Asy-Syinqithi ]

〰〰〰〰๐Ÿ“Œ
๐Ÿ’ฏ Seorang mukmin tak akan mencintai orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya walaupun mereka adalah keluarga terdekat.

_Wallahul Muwaffiq_ (AH)

#Wala #Baro #Tafsir
〰〰➰〰〰
๐Ÿ”ฐ  YOOK NGAJI YANG ILMIAH
๐Ÿ”ป(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
๐ŸŒ๐Ÿ”ป Blog: https://Yookngaji.blogspot.com
๐Ÿš€๐ŸŒ๐Ÿ”ป Gabung Saluran Telegram: https://t.me/ngajiilmiah

2 komentar:

  1. Alhamdulilah ada blog seperti ini,semoga menjadi ladang amal bagi yang membuka membaca mempraktekkan dn membagikan nya,kerna stiap mnusia adalah amanah,maka smpaikanlah walau satu ayat

    BalasHapus

DARI MATA TURUN KE HATI, Berubah menjadi maksiat, Wal-‘Iyadzu billah.

๐Ÿƒ๐Ÿ“• DARI MATA TURUN KE HATI ๐Ÿ“’๐Ÿƒ Berubah menjadi maksiat, Wal-‘Iyadzu billah. —------------------- ❗️Jangan nikmati pemandangan yang ha...